akmil 1997 yang sudah kolonel

Memilihikut Akmil Ketimbang Kuliah. Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto dilahirkan pada tanggal 17 Oktober 1951. Ketua MPR RI periode 2009-2014 itu wafat di Rumah Sakit Singapore General Hospital karena penyakit jantung yang sudah lama dideritanya. Kala itu, tak banyak kata-kata yang keluar dari Megawati Soekarnoputri, ia terlihat Fungsikumis dan jenggot itu adalah sebagai tanda kelamin sekunder buat lelaki yang sudah dewasa, atau dengan kata lain, sebagai salah satu pembeda antara laki-laki dan perempuan. tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel. (mengikuti dan menyamai jejak dan MayorInf Teguh Subagio U. R : - HP : 081227101095 K : 236 Anggota 13. Mayor Chk Budi Sartono R : - HP : 081227101095 K : 238 14. Mayor Inf Jatmiko Wirastomo, S.Kom. R : - Sekretaris HP : 081227230989 MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT f AKADEMI MILITER STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN 1. Audit Keuangan. a. KolonelCaj Muhammad Yusuf Nasution, S.Sos., selaku Ketua Tim Verifikasi Korem 051/Wijayakarta mengatakan, "bahwa verifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan laporan sehingga saat serah terima pejabat lama dengan pejabat baru tidak terjadi kekurangan ataupun kelebihan dan juga pencocokan data pada setiap kegiatan guna mendapatkan laporan yang Mungkinada di antara kita yang sudah mendengar mengenai cashflow tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel. (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Meskipundilatarbelakangi dengan karir di TNI yang sukses dimana Agus merupakan salah satu lulusan terbaik Akmil dan pernah juga melaksanakan pendidikan tentang Kepemimpinan di luar negeri, namun dia harus tetap menerima resiko dengan melepaskan seragam lorengnya ketika dia memilih untuk melangkah ke dunia politik dengan ikut serta Liputan6com, Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya tidak akan meninggalkan Suriah, sampai pemilihan umum diadakan di negara Timur Tengah yang dilanda perang itu. "Setiap kali rakyat Suriah mengadakan pemilihan, kami akan menyerahkan sepenuhnya kepada mereka," kata Erdogan di forum TRT World di Istanbul, Kamis, 4 Oktober. TRIBUNKALTIMCO, BALIKPAPAN-Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak covid-19 atau Virus Corona di wilayah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (11/5),. Jajaran alumni Akademi Militer (Akmil) angkatan tahun 97 atau populer dengan sebutan Panca Windu Satria Kawah Tidar (Pandusakti), menggelar kegiatan bakti sosial bagi-bagi . LULUSAN Akmil 1997 sekarang ini rata-rata sudah mencapai pangkat kolonel. Namun, di antara mereka, ada yang telah menjadi perwira tinggi dengan pangkat jenderal. Jenderal TNI lulusan Akademi Militer tahun 1997 ini berhasil membuktikan kemampuannya di TNI melalui catatan karier yang hanya menjadi kebanggaan bagi diri dan keluarga, prestasi tersebut juga membanggakan rekan-rekan seangkatan. Berikut tiga jenderal TNI lulusan Akmil 1997 dengan karier cemerlang 1. Brigjen TNI Rudy SaladinBrigadir Jenderal TNI Rudy Saladin merupakan alumni Akmil 1997 pertama yang menjadi perwira tinggi di TNI Angkatan Darat. Sejak lulus Akmil, Rudy Saladin telah menunjukkan prestasinya dengan menjadi lulusan terbaik di angkatannya. Ia pun memperoleh penghargaan Adhi Makayasa sekaligus Tri Sakti 2022, Rudy mendapat promosi menjadi perwira tinggi. Ia naik pangkat dari kolonel infanteri menjadi brigadir jenderal atau jenderal bintang satu. Ia juga ditunjuk sebagai Komandan Resor Militer 061/Suryakancana. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Jabatan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kala itu. Sebelumnya, Rudy pernah menjabat sebagai Komandan Korem 074/Warastratama 2021-2022, Asops Kodam VI/Mlw 2018-2019, Komandan Brigif Mekanis Raider 6/Tsb 2017-2018, dan Sespri Kasad 2016-2017. Pada 2019-2021, pria kelahiran 17 September 1975 ini dipercaya sebagai Ajudan Presiden RI. Home Peristiwa Minggu, 23 Januari 2022 - 0923 WIBloading... Presiden Joko Widodo Jokowi didampingi Kolonel TNI Rudy Saladin. Foto Taruna Nusantara A A A JAKARTA - Panglima TNI JenderalAndikaPerkasa menunjuk Kolonel Infanteri Rudy Saladin sebagai Komandan Korem 061/Suryakancana . Rudy Saladin menggantikan pendahulunya Brigjen TNI Achmad TNI Achmad Fauzi merupakan jenderal bintang satu yang sempat debat dengan Habib Bahar bin Smith. Bahkan, aksi Achmad Fauzi yang mendatangi kediamanan Habib Bahar di Bogor itu sempat viral di media sosial medsos. Baca Juga Penunjukan Rudy Saladin berdasarkan surat keputusan Jabatan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Jumat 21 Januari 2022 Saldin, seorang perwira menengahTentara Nasional Indonesia Angkatan Darat TNI-AD yang saat ini menjabatKomandan Korem 061/ Resor Militer 061/Suryakancana atau Korem 061/SKmerupakanKoremdi bawah komandoKodam III/Siliwangi, yang meliputiKodimKota Bogor,Sukabumi,Cianjur,Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Pelabuhan Inf Rudy Saladin sebelumnya dipercaya Presiden Joko Widodo Jokowi untuk menjadi ajudan dari unsur TNI AD pada periode kedua kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 17 September 1975, merupakan lulusan terbaik Akademi Militer Akmil pada tahun 1997. Tidak hanya itu, suami dari Chrisma Virawantiini juga penerima penghargaan Adhi Makayasa - Tri Sakti Wiratama pada tahun juga sempat mendudukan sejumlah jabatan penting selain menjadi ajudan orang nomor 1 di negeri ini, yakni Komandan Korem 074/Warastratamadan kini sebagaiKomandan Korem 061/ Rudy Saladin makin moncer setelah menjabat Mulai dari Danton di Yonif Para Raider 328/Dirgahayu hingga Wakil Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma. Meski demikian, karier Rudy Saladinbanyak dihabiskan di lingkungan Kostrad, khususnya di jajaran Brigade Infanteri Para Raider 17/Kujang I. presiden jokowi tni ad mutasi pati tni anggota tni ad danrem suryakancana Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 19 menit yang lalu 43 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu Home Hankam Minggu, 11 Juni 2023 - 0607 WIBloading... Brigjen TNI Yudha Airlangga menjadi salah satu Pati yang memperoleh kenaikan pangkat dari Kolonel menjadi Brigjen atau Jenderal TNI Bintang 1. Foto/Tangkapan layar A A A JAKARTA - Brigjen TNI Yudha Airlangga menjadi salah satu Perwira Tinggi Pati yang memperoleh kenaikan pangkat dari Kolonel menjadi Brigjen atau Jenderal TNI Bintang 1. Saat ini Brigjen Yudha menjabat Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus Danpusdiklatpassus Kopasssus .Kenaikan pangkat Brigjen Yudha merupakan bagian dari laporan kenaikan pangkat 32 Pati TNI AD yang diterima oleh Kepala Staf Angkatan Darat KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Laporan tersebut diterima KSAD Jenderal Dudung di Guest House TNI AD, Cilangkap, Jakarta, Senin 5 Juni Yudha sebelum menjabat Danpusdiklatpassus Kopasssus, lulusan Akademi Militer Akmil 1997 ini jadi Komandan Resort Militer Danrem 071/Wijayakusuma pada tahun 2022 sampai 2023. Baca Juga Sementara di tahun 2021-2022, sosok kelahiran 26 Juli 1976 ini menjabat omandan Wakil Resimen Induk Kodam Wadanrindam II/Sriwijaya. Jabatan Asops Kasdam VI/Mulawarman juga pernah diemban Brigjen Yudha, dari 2019 sampai asli Surabaya, Jawa Timur ini pernah menjabat Dansat-81/Kopassus di tahun 2018 sampai 2019. Berikut sejumlah jabatan yang pernah dijabat Brigjen Yudha, yakni Asren Danjen Kopassus di tahun Dansepara Pusdikpassus pada tahun 2013 dan Danyon 811/Aksus Sat-81 Kopassus di tahun 2012 sampai Yudha termasuk Pati TNI AD yang berprestasi. Namanya terukir di Museum Rekor Dunia Indonesia MURI sebanyak dua kali. Rekor pertama adalah pengibaran bendera merah putih terbesar berukuran 33,5 meter X 22,5 m di Batujajar, Bandung Barat pada 11 April 2015. Sedangkan kedua, namanya terukir saat Brigjen Yudha menjadi salah satu dari 14 peterjun yang mengibarkan bendera merah putih terbesar berukuran 9x6 meter pada 19 Maret seperti diberitakan SINDOnews pada Selasa 6 Juni 2023, Jenderal Dudung memberikan pesan kepada puluhan Pati TNI AD yang mendapat kenaikan pangkat .KSAD Dudung mengatakan, sudah semestinya para pemimpin menjadi agen perubahan atau agent of change bagi satuannya masing-masing. Sehingga diharapkan para perwira dapat memberikan motivasi bagi bawahan atau orang-orang yang dipimpin."Ingat! Pemimpin itu bukan status, tetapi memegang amanah yang dilengkapi oleh pengikut. Oleh karenanya, kenaikan pangkat ini hendaknya disikapi dengan penuh rasa syukur, rendah hati, arif, dan bijaksana," ucap KSAD Dudung."Serta senantiasa memohon rida Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan dan kemampuan untuk dapat mempertanggungjawabkan amanah dan kepercayaan tersebut dengan sebaik-baiknya," tutupnya. maf tni ad danpusdiklatpassus kopassus kopassus akademi militer akmil tentara nasional indonesia tni Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 9 menit yang lalu 31 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu Empat Abituren Akmil 97 saat sedang jalani aksi sosial di Manokwari, Papua Barat Manokwari IndonesiaMandiri – Empat orang abituren ... Empat Abituren Akmil 97 saat sedang jalani aksi sosial di Manokwari, Papua Barat Manokwari IndonesiaMandiri – Empat orang abituren Akademi Militer Akmil 1997 yang saat ini bertugas di Kodam XVIII/Kasuari, menggelar aksi sosial berupa pembagian puluhan paket Sembako kepada warga Kota Kabupaten Manokwari yang terkena dampak sosial akibat pandemi Covid-19. "Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan 'Pandu Sakti' Akmil 1997 dan digelar di seluruh Indonesia. Untuk pembagian Sembako di Kota Manokwari, Papua Barat ini dilakukan oleh abituren Akmil 1997 yang bertugas atau dinas di lingkungan Kodam XVIII/Kasuari," ujar Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Andi Gus Wulandri, yang juga salah satu dari empat orang abituren Akmil 1997 tersebut 18/5. Menurut Andi Gus, kegiatannya didorong beberapa alasan. Pertama adalah rasa empati dan peduli dari Yayasan Pandu Sakti terhadap masyarakat terdampak Covid-19, yang merasakan penderitaan luar biasa dengan adanya wabah virus corona ini. "Selain itu, selama bulan Ramadhan ini tentunya kita patut berbagi kepada sesama, sehingga akan melipatgandakan pahala kita,” ucapnya. Aksi sosial dari warga abituren Akmil1997 yang tergabung dalam Yayasan Pandu Sakti ini digelar di seluruh wilayah Indonesia, dengan sasaran dan jenis bantuan yang beragam. Adapun di Manokwari, bentuk kegiatannya adalah pembagian paket Sembako, yang berisi beras, mie instan, gula, kopi, dan minyak goreng. Selain Andi Gus, tiga orang abituren Akmil 1997 lainnya yang turut dalam aksi sosial adalah Dandenmadam Kolonel Inf Andy Parulian, Kapaldam Kolonel Cpl Heri Purwanto, dan Irutben Itdam XVIII/Kasuari Kolonel Arh Wahyu bp. - Perjalanan karier Kolonel Infanteri Priyanto turut disorot menyusul keterlibatan dirinya dalam kasus pembuangan jasad sepasang remaja yang menjadi korban kecelakaan di wilayah Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ke Sungai Serayu di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, pada Rabu 8/12/2021. Lulus dari Akademi Militer Akmil pada tahun 1994, Kolonel Priyanto dipercaya sebagai Komandan Kodim Dandim Gunungkidul, DIY, di bawah satuan Kodam IV/Diponegoro yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah, pada tahun 2015 hingga 2016. Kemudian, ia dipromosikan sebagai Inspektur Utama Umum Inspektorat Kodam IV/Diponegoro pada April 2019, dan pangkatnya pun naik dari letnan kolonel menjadi kolonel. Terakhir sebelum kasus ini mencuat, Kolonel Priyanto menjabat sebagai Kepala Seksi Intel Komando Resor Militer Korem 133/Nani Wartabone, Gorontalo, di bawah Kodam XIII/Merdeka, kini, seluruh pangkat dan jabatan Kolonel Priyanto ibarat selembar kertas yang disodorkan ke perapian. Ia kini sudah ditahan, dan sedang menjalani proses hukum. Kolonel Priyanto ditangkap pada 23 Desember 2021 di tempatnya berdinas sebagai Kepala Seksi Intel di Korem 133/Nani Wartabone di Gorontalo. Dia kemudian ditahan di Pomdam XIII/Merdeka, Manado. Perkara kasus Kolonel Inf Priyanto kini telah dilimpahkan ke Pusat Polisi Militer AD di Jakarta. Hal itu karena Kolonel Priyanto berstatus sebagai perwira Kapuspen TNI Mayjen Prantara Santosa, Kolonel Priyanto dan dua anggota TNI berpangkat kopral dua itu tengah menjalani proses Polresta Bandung melimpahkan penyidikan pada Rabu 22/12/2021 dalam insiden kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung pada Rabu 8/12/2021, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa telah memerintahkan penyidik TNI dan TNI AD serta Oditur Jenderal TNI untuk melakukan proses menyebutkan, ketiga oknum TNI AD itu melanggar UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, antara lain Pasal 310 ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun dan Pasal 312 ancaman pidana penjara maksimal 3 tahun.Selain itu, tiga anggota TNI AD itu juga melanggar KUHP Pasal 181 ancaman pidana penjara maksimal 6 bulan, Pasal 359 ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun, Pasal 338 ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun, Pasal 340 ancaman pidana penjara maksimal seumur hidup.Jenderal bintang dua ini menegaskan, selain akan lakukan penuntutan hukuman maksimal sesuai tindak pidana-nya, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa juga telah menginstruksikan Penyidik TNI dan TNI AD serta Oditur Jenderal TNI untuk memberikan hukuman tambahan."Hukuman tambahannya berupa pemecatan dari dinas militer kepada tiga oknum anggota TNI AD tersebut," kata diketahui, Kolonel Priyanto berada di dalam mobil jenis Isuzu Panther warna hitam bernomor pelat B 300 Q, bersama Kopral Dua Dwi Atmoko anggota Kodim Gunungkidul/Kodam Diponegoro, dan Kopral Dua Ahmad Sholeh anggota Kodim Demak/Kodam Diponegoro.Sehari sebelumnya, Kolonel Priyanto baru selesai mengikuti kegiatan evaluasi bidang intel dan pengamanan di tubuh TNI AD, yang berlangsung pada 6-7 Desember 2021 di mendapat izin dari atasannya untuk menegok keluarganya di Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY, Kolonel Priyanto pun berangkat bersama dua anggota TNI dengan pangkat yang lebih rendah bertiga menempuh jalur darat dari Jakarta menuju Yogyakarta. Rabu sore, saat berada di jalur lintas Nagreg-Limbangan, wilayah Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tepatnya di dekat pom bensin Pandai, mobil mereka menabrak sepasang remaja bernama Handi Saputra 16 tahun dan Salsabila 14 tahun.KronologiKolonel Inf Priyanto semasa bertugas. Foto IstimewaPada 3 Desember 2021, lima hari sebelum kasus kecelakaan itu, Kolonel Inf Priyanto berada di Jakarta, mendapat perintah dari atasannya, yakni Komandan Korem 133/Nani Wartabone, untuk mengikuti kegiatan evaluasi bidang intel dan pengamanan di tubuh TNI AD, yang berlangsung pada 6-7 Desember mengikuti kegiatan itu, Priyanto kemudian meminta izin ke atasannya untuk menengok keluarganya di Jawa keesokan harinya, Rabu 8/12/2021, berangkatlah Priyanto melalui jalur darat, dengan mengendarai mobil jenis Isuzu Panther warna hitam bernomor pelat B 300 Q, bersama Kopral Dua DA anggota Kodim Gunungkidul/Kodam Diponegoro, dan Kopral Dua Ahmad anggota Kodim Demak/Kodam Diponegoro.Handi Saputra semasa hidup. Foto FacebookRabu sore, saat melintas di jalur lintas Nagreg-Limbangan, wilayah Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tepatnya di dekat pom bensin Pandai, mobil mereka menabrak sepasang remaja bernama Handi Saputra 16 tahun dan Salsabila 14 tahun.Kedua remaja itu tak sadarkan diri usai tertabrak. Priyanto, Kopda DA, dan Kopda Ahmad, lantas mengangkut jasad kedua remaja itu ke dalam mobil para warga yang mengerumuni, tiga oknum anggota TNI AD itu mengaku akan membawa dua remaja itu ke rumah sakit. Seraya menyampaikan itu, mereka melarang warga untuk ikut mengantarkan korban ke rumah itu menimbulkan kecurigaan warga, hingga akhirnya seorang warga memotret tiga oknum TNI itu diam-diam saat membopong korban ke dalam Saputra 16 dan Salsabila 14, sejoli remaja yang ditabrak dan dibuang ke sungai oleh 3 anggota TNI AD di Nagreg. Foto FacebookTernyata benar, di tengah jalan, sepasang kekasih itu dibuang ke aliran Sungai Serayu di Banyumas. Mereka baru ditemukan tiga hari kemudian, yakni pada Sabtu, 11 Desember Handi Saputra sendiri diduga kuat masih hidup saat tubuhnya dicampakkan ke sungai oleh tiga anggota TNI AD hasil pemeriksaan Biddokes Polda Jateng, ditemukan adanya saluran pernapasan dari paru-parunya saat ia dibuang."Hal ini menunjukkan saat dibuang dia Handi dalam keadaan hidup atau tidak sadar," kata Kepala Biddokkes Polda Jawa Tengah Kombes dr Sumy Hastry Purwanti, Kamis 23/12/2021."Jadi, laki-laki itu Handi meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya karena luka di kepala tidak mematikan," sambung dr Salsabila dibuang ke sungai dalam keadaan sudah Sembunyikan 'Bangkai'Kolonel Inf Priyanto semasa bertugas. Foto IstimewaSelepas menabrak dan membuang jasad sepasang remaja itu, Kolonel Priyanto masih sempat kembali ke Korem 133/Nani Wartabone, Gorontalo, tempatnya berdinas, pada Minggu 12/12/2021, dengan naik mendarat dengan selamat di Bandara jalaludin Gorontalo. Sampai di markasnya, ia sama sekali tidak menyampaikan peristiwa kecelakaan yang dialaminya di Nagreg kepada atasannya. Ia mencoba menyembunyikan "bangkai" itu alam menyingkap apa yang telah diperbuat Kolonel Priyanto dan dua teman seperjalanannya Handi dan Salsabila ditemukan warga di aliran Sungai Serayu di lokasi terpisah pada Sabtu, 11 Desember Handi ditemukan di wilayah Banyumas, sedangkan jasad Salsabila di wilayah dari Atas JembatanBelakangan terungkap, Kolonel Inf Priyanto diduga sebagai dalang perbuatan itu. Dialah yang diduga sebagai otak dari pembuangan jasad sepasang remaja tersebut dibeberkan oleh Kopda Andreas Dwi Atmoko, yang merupakan anggota Kodim 0730/Gunungkidul saat diperiksa secara intensif di Kodam IV/Diponegoro, Dwi Atmoko mengaku, setelah mobil mereka menabrak sejoli itu, ia sempat menyarankan kepada Kolonel Inf Priyanto, agar membawa sejoli itu ke rumah sakit atau minimal ke puskesmas tetapi, anjuran dari Kopda Dwi Atmoko diduga tidak diindahkan oleh Kolonel Priyanto. Dengan pangkat dan jabatannya yang jauh lebih tinggi, Kolonel Priyanto diduga menampik saran itu, dan sebaliknya ia pun mengajak dua bawahannya itu untuk membuang jasad sejoli remaja yang malang itu ke aliran Sungai Serayu di Cilacap, dalam perjalanan mereka menuju mereka membuang jasad kedua korban dari atas jembatan layaknya membuang sampah."Dibuang ke sungai Serayu dari atas jembatan," kata Kopda Dwi Atmoko dalam Kopda Dwi Atmoko, dalam proses membuang jasad sepasang remaja itu, dirinya dan Kolonel Priyanto menunggu dari luar mobil, sedangkan Kopda Ahmad Sholeh menyorongkan mayat dari dalam membuang jasad sejoli itu, Kolonel Priyanto, kata Kopda Dwi, meminta mereka untuk tutup mulut."Kolonel Inf Priyanto mengatakan agar kejadian itu jangan diceritakan kepada siapapun," ujar Kopda Dwi Kolonel Inf Priyanto sendiri diketahui berada di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY. Mereka bertiga tiba di rumah Kolonel Priyanto pada Kamis pagi 9/12/2021 sekitar pukul Dwi Atmoko dan Kopda Ahmad Sholeh hanya mampir sebentar, lalu mereka pulang ke rumah Menarik Lainnya Sandiaga Uno Ungkap Surat Cinta Istri 31 Tahun Lalu, Doa Jadi 'Pak Menteri' Terkabul Sandiaga Uno Temui Prabowo, Bahas Apa? Sandiaga Uno Sebut Edukasi dan Literasi Perlu Ditingkatkan Agar Siap Hadapi Bencana Oleh Selamat Ginting, Wartawan Senior RepublikaKeputusan Panglima TNI Nomor Kep/385 /IV/2020 tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Salah satu keputusan menariknya adalah munculnya nama Komandan Komando Resor Militer Korem Wijayakrama, Kodam Jayakarta, Tri Budi Utomo. Sesuai dengan validasi organisasi, Korem yang membawahi wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Tangerang, dan Tangerang Selatan itu, menjadi Korem tipe A. Komandannya berpangkat brigadir jenderal. Maka dalam hitungan hari, Tri Budi Utomo akan naik pangkat menjadi yang menarik? Inilah lulusan termuda yang dipercaya menjadi Komandan Korem tipe A. Ia perwira Korps Infanteri dari Komando Pasukan Khusus Kopassus. Menjadi orang pertama abituren lulusan Akademi Militer Akmil 1994, menembus golongan perwira tinggi pati. Komandan Korem tipe A, yang paling senior abituren Akmil 1987. Termuda Akmil 1994. Dengan pangkat barunya, Brigjen Tri Budi Utomo sekaligus melampaui dua lulusan terbaik Akmil Adhi Makayasa Akmil 1994, Kolonel Zeni Sapto Widhi Nugroho. Kini menjabat Komandan Pusat Pendidikan Danpusdik Zeni. Peraih Tri Sakti Wiratama Akmil 1994, Kolonel Arhanud Syaepul Mukti Ginanjar. Sebelum ada mutasi Apri 2020, jabatannya Danpusdik Makayasa diberikan kepada lulusan Akademi TNI/Polri yang memiliki prestasi terbaik dari aspek akademis, jasmani, dan kepribadian. Akumulasi dari mulai calon prajurit taruna sampai tingkat Sakti Wiratama diberikan kepada lulusan Akademi TNI/Polri dengan prestasi terbaik dari tiga aspek akademis, jasmani, kepribadian, namun hanya pada tingkat terakhir pendidikan. Tidak semua peraih Adhi Makayasa sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Memang banyak juga peraih Adhi Makayasa sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Lulusan terbaik Akmil 1992, juga baru meraih pangkat brigjen pada Mei 2020 ini. Peraih Adhi Makayasa Akmil 1992, Brigjen Erwin Djatniko Kavaleri. Peraih Tri Sakti Wiratama, Brigjen Adisura Firdaus Tarigan Zeni. Keduanya sama-sama menjadi Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Waasrena Kepala Staf Angkatan Darat KSAD. Erwin bidang perencanaan. Adisura Tarigan bidang pengendalian. Sementara dua rekannya, sudah meraih pangkat mayor jenderal mayjen. Maruli Simanjuntak sejak November 2018 lalu sudah menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Paspampres. Jabatan itu untuk pangkat juga dengan Richard Tampubolon. Pada akhir 2019 lalu, ia menjadi Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Kaskogabwilhan I TNI. Jabatan untuk mayjen. Baik Maruli Simanjuntak maupun Richard Tampubolon sama-sama berasal dari Korps Infanteri. Berlatar belakang Kopassus. Perwira TribleAda pun peraih Adhi Makayasa sekaligus Tri Sakti Wiratama Akmil 1993, Brigjen Bambang Trisnohadi. Kini menjabat Kepala Staf Kodam Kasdam Cendrawasih. Ia juga berasal dari Korps Infanteri, berlatar belakang Kopassus. Ia dikenal sebagai perwira yang cerdas. Bukan cuma lulusan terbaik Akmil 1993 saja. Ia juga lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Seskoad tahun 2008. Juga lulusan terbaik Sesko TNI tahun 2017. Sangat jarang perwira yang bisa meraih prestasi seperti itu. Yang lebih dahulu meraih prestasi trible’ itu, adalah Jenderal Purn Budiman, mantan KSAD 2013-2014. Budiman peraih Adhi Makayasa sekaligus Trisakti Wiratama Akmil 1978. Ia berasal dari Korps Zeni. Juga lulusan terbaik Seskoad 1994 dan lulusan terbaik Sesko TNI tahun 2001. Ada pula Kolonel Infanteri Lucky Avianto. Lucky peraih Adhi Makayasa Akmil 1996. Namun tidak sekaligus meraih Tri Sakti Wiratama. Peraih Tri Sakti Wiratama Akmil 1996, Kolonel Bambang Sugiri. Ia berasal dari Korps Perhubungan teknik elektro. Lucky juga lulusan terbaik Seskoad tahun 2011. Lulusan terbaik Sesko TNI tahun 2019 lalu. Ia juga berlatar belakang Kopassus. Kini Lucky sedang menunggu penempatan jabatan. Dalam sejarah TNI, hanya tiga orang ini yang bisa meraih trible. Prestasi langka. Yakni Jenderal Purn Budiman, Brigjen Bambang Trisnohadi, dan Kolonel Infanteri Lucky Avianto. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID KnjHBhooSifjFl75dd_a6ZXvOwZ8sri7yfOUVmYCFVTQSWgFwltXzA==